III. Pemodelan Lapisan dan Protokol (Model OSI)
Pemodelan ini berfungsi untuk memudahkan dalam mempelajari apa yg terjadi di jaringan, dan juga untuk para vendor pembuat network device , hal ini mejadi sangat penting karena dengan pemodelan ini tercipta suatu standardisasi atas protokol-protokol yang berjalan di atas suatu jaringan. Hasil akhirnya, device-device network dari vendor berbeda dapat berkomunikasi.
Model dari jaringan ada 2 pertama Protocol Model yaitu :
1. TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet protocol)
TCP/IP model merupaka pemodelan dengan menggunakan protocol model, pada model ini dijelaskan apa saja yang terjadi pada tiap lapisan protocol.
TCP/IP model memiliki 4 layer yaitu:
a. Application Layer
Pada layer ini terjadi encoding dan juga dialog control. Application layer bertugas bagaimana data-data yang dikomunikasikan melalui jaringan ditampilkan kepada user.
b. Transport layer
Pada layer ini, data yang akan ditransmisikan akan disegmentasi menjadi menjadi paket-paket yang lebih kecil, dan kemudian mengirimkannya ke Internet layer. TCP bekerja pada layer ini.
c. Internet Layer
Pada layer ini segment di enkapsulasi menjadi paket dan kemudian dibungkus dengan alamat logikal IP. Internet layer juga terjadi penentuan jalur terbaik untuk menuju destination
d. Network Access
Paket yang masuk ke layer ini di enkapsulasi lagi dengan alamat fisik (physicel address) MAC address, dan kemudian di-encode kedalam media dan ditransmisikan menuju destination.
Model ini didefiniskan oleh ISO. Pada model ini, terdapat 7 layer:
1. Application Layer
Layer ini memberikan interface kepada user sehingga user dapat berkomunikasi dengan layer yang berada di bawahnya. Layer ini memiliki 2 bentuk :
- network-aware application
Aplikasi yang dapat berkomunikasi dengan layer-layer yang berada di bawahnya.
contoh: web browser, e-mail client
- application layer service
karena beberapa aplikasi tidak dapat secara langsung berkomunikasi dengan layer-layer yang ada di bawahnya, maka digunakanlah service ini.
2. Presentation Layer
3 fungsi layer ini adalah:
- memastikan coding dan conversation pada layer application dapat diterjemahkan dari source device dengan aplikasi yang tepat
- data yang dikompres, dapat di de-kompres oleh destination device
- enkripsi dari data dapat ditransmisikan dan di-dekripsi ketika diterima di destination
3. Session Layer
Fungsi dari layer ini adalah untuk me-maintain dialog antara aplikasi source dan destination. Session layer menangani pertukaran informasi untuk menginisialisasi dialog, menjaganya tetap aktif dan untuk memulai kembali session yang telah terputus atau ide pada beberapa saat.
4. Transport Layer
Melakukan segmentasi, transfer dan reassemble data ketika terjadi komunikasi antara device. Menunjukkan akan ke port mana. Pada layer ini yang bertugas adalah TCP dan UDP (User Datagram Protocol)
5. Network layer
Pada layer ini terjadi pengalamatan secara logikal. Lalu penentuan jalur terbaik (best path) juga terjadi pada layer ini
6. Data Link Layer
Layer ini terjadi pengalamatan berdasarkan alamat fisik (MAC address)
7. Physical Layer
Merubah frame dari Data Link layer menjadi bit-bit dan kemudiannya mengirimkan bit-bit tersebut ke media (kabel tembaga, fiber optic atau pun wireless) di jaringan.
Selasa, 12 Desember 2017
Interaksi Server-Klien (Part 2)
II. PROTOCOL APLIKASI DAN LAYANAN-LAYANAN (SERVER DNS, WEB, FTP, EMAIL, IM, VOICE)
1. Server
Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan prosessor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga di lengkapi dengan sistem operasi khusus yg disebut sebagai sistem operasi jaringan.
Fungsi Server :
a. Server Aplikasi adalah server yang di gunakan untuk menyimpan berbagai macam bentuk aplikasi yg dapat diakses oleh client.
b. Server Data digunakan untuk menyimpan data baik yg digunakan klien secara langsung maupun data yg di peroleh dari server aplikasi.
c. Server proxy berfungsi untuk mengatur lalu lintas di jaringan melalui pengaturan proxy
2. DNS
Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk menerjemahkan nama Domain menjadi deretan angka IP. DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address.
DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau intranet dimana DNS memiliki keunggulan antara lain :
a. Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer cukup host name (nama Komputer).
b. Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah.
c. Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet.
3. Web
Web Server adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan web browser dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML. Web Server juga merupakan sebuah komputer yang menyediakan layanan untuk internet.
4. FTP
FTP (File Transfer Protocol) adalah sebuah protokol Internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi sebagai standar untuk pengiriman file komputer antar mesin-mesin dalam sebuah jaringan.
5. Email
E-mail adalah sarana kirim dan mengirim surat melalui jalur Internet atau bisa juga diartikan surat dengan format digital (ditulis dengan menggunakan komputer atau gedget yang telah mendukung aplikasi email) dan dikirimkan melalui jaringan Internet.
Layanan e-mail dapat dikelompokkan dalam 2 basis yaitu :
a. Email berbasis client
b. Email berbasis web
6. IM
Pengirim pesan instan (biasanya disebut dengan IM atau Instant Messenger) merupakan perangkat lunak yang memfasilitasi pengiriman pesan singkat (instant messaging), suatu bentuk komunikasi secara langsung antara dua orang atau lebih menggunakan teks yang diketik.
Teks dikirim melalui komputer yang terhubung melalui sebuah jaringan, misalnya Internet. Setelah penggunaan e-mail yang mengubah cara orang berkomunikasi dari cara konvensional untuk mengirimkan surat, teknologi pengiriman pesan singkat (instant messaging) diciptakan untuk menutupi kelemahan e-mail yang terkadang kurang cepat dan tidak real-time.
7. Voice
VOIP singkatan dari Voice Over Internet Protocol atau biasa disebut digital phone merupakan salah satu bagian dari teknologi transmisi untuk mentransmisikan komunikasi suara melalui IP, seperti internet ataupun packet-switched networks. Beberapa layanan VoIP hanya bisa di gunakan untuk melakukan panggilan ke orang lain yang menggunakan layanan yang sama. Tetapi ada juga layanan VoIP yang dapat melakukan panggilan kepada siapa saja melalui nomor telepon, lokal, jarak jauh, mobile phone bahkan nomor internasional.
1. Server
Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan prosessor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga di lengkapi dengan sistem operasi khusus yg disebut sebagai sistem operasi jaringan.
Fungsi Server :
a. Server Aplikasi adalah server yang di gunakan untuk menyimpan berbagai macam bentuk aplikasi yg dapat diakses oleh client.
b. Server Data digunakan untuk menyimpan data baik yg digunakan klien secara langsung maupun data yg di peroleh dari server aplikasi.
c. Server proxy berfungsi untuk mengatur lalu lintas di jaringan melalui pengaturan proxy
2. DNS
Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk menerjemahkan nama Domain menjadi deretan angka IP. DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address.
DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau intranet dimana DNS memiliki keunggulan antara lain :
a. Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer cukup host name (nama Komputer).
b. Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah.
c. Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet.
3. Web
Web Server adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan web browser dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML. Web Server juga merupakan sebuah komputer yang menyediakan layanan untuk internet.
4. FTP
FTP (File Transfer Protocol) adalah sebuah protokol Internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi sebagai standar untuk pengiriman file komputer antar mesin-mesin dalam sebuah jaringan.
5. Email
E-mail adalah sarana kirim dan mengirim surat melalui jalur Internet atau bisa juga diartikan surat dengan format digital (ditulis dengan menggunakan komputer atau gedget yang telah mendukung aplikasi email) dan dikirimkan melalui jaringan Internet.
Layanan e-mail dapat dikelompokkan dalam 2 basis yaitu :
a. Email berbasis client
b. Email berbasis web
6. IM
Pengirim pesan instan (biasanya disebut dengan IM atau Instant Messenger) merupakan perangkat lunak yang memfasilitasi pengiriman pesan singkat (instant messaging), suatu bentuk komunikasi secara langsung antara dua orang atau lebih menggunakan teks yang diketik.
Teks dikirim melalui komputer yang terhubung melalui sebuah jaringan, misalnya Internet. Setelah penggunaan e-mail yang mengubah cara orang berkomunikasi dari cara konvensional untuk mengirimkan surat, teknologi pengiriman pesan singkat (instant messaging) diciptakan untuk menutupi kelemahan e-mail yang terkadang kurang cepat dan tidak real-time.
7. Voice
VOIP singkatan dari Voice Over Internet Protocol atau biasa disebut digital phone merupakan salah satu bagian dari teknologi transmisi untuk mentransmisikan komunikasi suara melalui IP, seperti internet ataupun packet-switched networks. Beberapa layanan VoIP hanya bisa di gunakan untuk melakukan panggilan ke orang lain yang menggunakan layanan yang sama. Tetapi ada juga layanan VoIP yang dapat melakukan panggilan kepada siapa saja melalui nomor telepon, lokal, jarak jauh, mobile phone bahkan nomor internasional.
Interaksi Server-Klien (Part 1)
Interaksi Server-Klien
I. INTERAKSI SERVER-KLIEN ( PROTOCOL TCP DAN UDP,PENOMORAN PORT TCP/IP)
Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya.
Tugas yang biasanya dilakukan oleh sebuah protokol dalam sebuah jaringan diantaranya :
- Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer / mesin lainnya.
- Melakukan metode “jabat-tangan” (handshaking).
- Negosiasi berbagai macam karakteristik hubungan.
- Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
- Bagaimana format pesan yang digunakan.
- Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak sempurna.
- Mendeteksi rugi-rugi pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang dilakukan selanjutnya.
- Mengakhiri suatu koneksi.
Protocol TCP/IP
TCP/IP (Transmission Control Protokol / Internet Protokol ) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet.
Ilustrasi koneksi pada TCP/IP
- Awalnya suatu paket dengan SYN-flag dikirim ke IP tujuan, tujuan akan memberikan respon dengan suatu ACK(SYN) flag atau suatu paket de ngan RSTflag.
- SYN singkatan dari SYN -(synchronisation), yang digunakan untuk ‘memberitahukan' komputer tujuan suatu permintaan melakukan koneksi, kalau diterima, maka permintaan tersebut akan dijawab dengan suatu paket ACK(SYN) flag.
- ACK singkatan dari ACK-(nowledgement). Setelah menerima paket dengan ACK(SYN) flag, komputer mengirim kembali suatu ACK memberitahukan host lain bahwa koneksi telah dibuat. Hal ini kita sebut sebagai "Three-Way-Handshake". Jika koneksi telah dibuat dan salah satu host ingin melakukan disconnect, akan dikirim suatu paket dengan FIN-flag diaktifkan. (FIN singkatan dari Finish).
Protocol UDP
User Datagram Protocol (UDP) adalah salah satu protokol lapisan transport TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. UDP memiliki karakteristik-karakteristik berikut:
- Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak berukar informasi.
- Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi.
- UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field Source Process Identification dan Destination Process Identification.
- UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bitterhadap keseluruhan pesan UDP.
Dalam protokol jaringan TCP/IP, sebuah port adalah mekanisme yang mengizinkan sebuah komputer untuk mendukung beberapa sesi koneksi dengan komputer lainnya dan program di dalam jaringan.
Port dapat mengidentifikasikan aplikasi dan layanan yang menggunakan koneksi di dalam jaringan TCP/IP. Sehingga, port juga mengidentifikasikan sebuah proses tertentu di mana sebuah server dapat memberikan sebuah layanan kepada klien atau bagaimana sebuah klien dapat mengakses sebuah layanan yang ada dalam server.
Dilihat dari penomorannya, port UDP dan TCP dibagi menjadi tiga jenis yakni :
1. Well-known Port
Port yang pada awalnya berkisar antara 0 hingga 255 tapi kemudian diperlebar untuk mendukung antara 0 hingga 1023. Port number yang termasuk ke dalam well-known port, selalu merepresentasikan layanan jaringan yang sama, dan ditetapkan oleh Internet Assigned Number Authority (IANA).
2. Registered Port
Port-port yang digunakan oleh vendor-vendor komputer atau jaringan yang berbeda untuk mendukung aplikasi dan sistem operasi yang mereka buat. Registered port juga diketahui dan didaftarkan oleh IANA tapi tidak dialokasikan secara permanen, sehingga vendor lainnya dapat menggunakan port number yang sama. Range registered port berkisar dari 1024 hingga 49151 dan beberapa port di antaranya adalah Dynamically Assigned Port.
3. Dynamically Assigned Port
Port-port yang ditetapkan oleh sistem operasi atau aplikasi yang digunakan untuk melayani request dari pengguna sesuai dengan kebutuhan. Dynamically Assigned Port berkisar dari 1024 hingga 65536 dan dapat digunakan atau dilepaskan sesuai kebutuhan.
Pengalamatan IP dan Subnet Mask (Part 3)
III. Manajemen Alamat
Hal yang perlu diperhatikan dalam merancang suatu network plan dalam pengalokasian IP address adalah :
a. Penggunaan name based virtual host untuk webserver.
b. Penggunaan IP Unnumbered
c. Penggunaan Network Address Translation (NAT)
d. Penggunaan Name Based Virtual
Pada penggunaan untuk webserver dikenal dua metode yaitu :
1. IP based virtual host
2. IP Name-based virtual host.
Agar dapat menggunakan name based virtual host memerlukan syarat yaitu :
1. Client harus mendukung protokol http/1.1. Protokol http/1.1 diatur dalam RFC 2068, dimana perbedaan antara http/1.1 dengan http/1.0 diantaranya adalah mendukung name based virtual host serta penggunaan hubungan persistent.
2. Jika client menyatakan tidak hendak menggunakan hubungan persistent. Dalam mekanisme ini, server dan client dapat mengirim sinyal untuk menutup koneksi TCP menggunakan header connection yaitu close.
3. Setelah sinyal ini dikirim, cleint tidak boleh lagi mengirim request ke server.
4. Hubungan persistent juga mendukung request yang di ‘pipeline’, yaitu client mengirimkan beberapa request sekaligus tanpa menunggu response selesai datang dari server.
5. Server yang menerima request yang di ‘pipeline’ harus memberikan jawaban sesuai urutan request.
Keuntungan menggunakan name-based virtual host adalah :
- Mudah dikonfigurasi.
- Tidak membutuhkan tambahan baik software maupun hardware.
Kelemahan menggunakan name-based virtual host adalah :
- Klien harus support protokol http/1.1
a. Network Address Translation (NAT)
Network Address Translation (NAT) adalah suatu metode yang mengijinkan client yang tidak mempunyai IP non-routable dapat koneksi ke Internet.Sebuah router yang dikonfigurasi menggunakan NAT paling sedikit mempunyai satu interface untuk koneksi ke Internet dan satu interface juga ke Local Area Network (LAN). Ketika suatu paket meninggalkan LAN, NAT menerjemahkan IP address non-routable menjadi IP address yang valid, begitupula sebaliknya apabila ada paket yang memasuki LAN, NAT akan menerjemahkan IP address valid dan routable menjadi IP address yang non-routable.
b. Overload
Overload digunakan pada router pada saat anda menginginkan untuk menghemat IP address. Overload mengijinkan router untuk menggunakan IP address yang sama untuk beberapa local address. Router mentranslasikan sebuah packet dari host A (192.168.1.94) ke IP address yang valid (203.102.2.2) pada port 1723, dan router juga mentranslasikan sebuah packet dari host B (192.168.1.95) ke IP address yang valid (203.102.2.3) pada port 1024.
Pengalamatan IP dan Subnet Mask (Part 2)
II. Cara Memperoleh Alamat IP (Statis dan Dinamis)
IP Static adalah ip yang dapat disetting sendiri sehingga alamatnya tetap atau tidak berubah- ubah.
IP dinamis yaitu IP yang didapatkan oleh computer/router lain dari sistem DHCP nya, IP yang didapatkan oleh PC ini bisa berubah-ubah.
KONFIGURASI IP STATIK DAN DINAMIS
1. Klik Start - Control Panel - Network and Internet - Network and Sharing Center - Change Adapter Setting
2. Pilih Network Connection di Local Area Network dan klik kanan lalu pilih properties
3. Pada pilihan This Connection uses the following items pilih Internet Protocol (TCP/ IP)
4. Klik Properties
5. Jika ingin menggunakan alamat IP Dinamis, pada General tab pilih “Obtain an IP address automatically”. Setelah itu klik OK.
Tetapi jika ingin menggunakan alamat IP Static pada General tab pilih “Use the Following IP address”
6. Pada TextBox masukkan alamat IP Static
7. Setelah itu tekan tombol tab pada keyboard, itu membuat Subnet Mask terisi secara otomatis
8. Terakhir klik OK
9. Click Start, Run, sampai keluar kotak dialog RUN, dan ketikkan CMD, click OK
10. Di kotak dialog CMD, ketikkan : ipconfig untuk melihat IP anddres anda.
11. Lakukan test ping koneksi dengan computer yang lainnya. Jika sudah terhubung maka akan mendapat pesan reply
Pengalamatan IP dan Subnet Mask (Part 1)
Pengalamatan IP dan Subnet Mask
I. MACAM-MACAM ALAMAT IP (IP PUBLIC, IP PRIVAT, IP UNICAST, BROADCAST, MULTICAST)
1. IP Public
IP Public adalah IP address yang digunakan untuk lingkup internet, host yang menggunakan IP public dapat diakses oleh seluruh user yang tergabung diinternet baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui proxy/NAT.
Alamat IP Pubic, dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Alamat IP Public Static artinya, alamat yang tidak dapat berubah dan digunakan terutama untuk hosting halaman web atau layanan di internet.
2. Alamat IP Public Dinamis, yaitu dipilih dari sebuah pool yang tersedia pada alamat dan perubahan masing-masing terjadi satu kali untuk menghubungkan ke internet.
Kelebihan :
Dapat dikenali dalam Internet dengan mudah, sebab langsung terhubung dengan Internet tanpa perlu membutuhkan proxy tertentu, server khusus, atau ditranslasikan leewat NAT.
Kekurangan :
- Tingkat security yang lemah dan rentan diserang hacker, sebab IP ini akan diberikan sebagai alamat umum dan langsung terhubung ke Internet.
- Biaya registrasi yang mahal, sebab merupakan alamat IP eksternal dan seperti kita tahu bahwa IP eksternal atau public sangat terbatas ketersediannya.
2. IP Private
IP Private adalah IP address yang digunkan untuk lingkup intranet, host yang menggunakan IP Private hanya bisa diakses di lingkup intranet saja. Berikut ruang alamat IP untuk jaringan pribadi (jaringan lokal) :
Kelas A : 10.0.0.0 – 10.255.255.255 (Total Addresses: 16,777,216)
Kelas B : 172.16.0.0 – 172.31.255.255 (Total Addresses: 1,048,576)
Kelas C : 192.168.0.0 – 192.168.255.255 (Total Addresses: 65,536)
Kelas D : 224.0.0.0 – 239.255.255.255 (Multitasking)
Kelas E : 240.0.0.0 – 255.255.255.255 (Eksperimen)
Kelebihan :
Mengurangi biaya registrasi alamat IP, dengan cara membiarkan para pelanggan memakai alamat IP yang tidak terdaftar secara internal melalui suatu terjemahan ke sejumlah kecil alamat IP yang terdaftar secara eksternal.
Kekurangan :
Tidak dapat terkoneksi dengan internet tanpa menggunakan proxy server khusus, dan perlu ditranslasikan dengan NAT (Network Address Translator).
3. IP Unicast
Alamat unicast merupakan alamat IP yang digunakan oleh host-host yang terhubung dalam suatu jaringan. Karakteristik alamat ini adalah untuk berkomunikasi satu titik dengan satu titik (one-to-one).
Alamat IP publik dan IP privat merupakan alamat unicast. Dan jika dihubungkan dengan kelas IP, maka alamat unicast meliputi alamat IP kelas A, B, dan C.
4. IP Broadcast
Alamat broadcast merupakan alamat IP yang digunakan untuk mengirim atau bisa disebut meneruskan paket data (karena hanya dapat menjadi tujuan, bukan sumber paket data) ke semua host dalam jaringan yang satu NetID dengan alamat broadcast tersebut (one-to-everyone).
Ada beberapa jenis alamat broadcast:
- Network Broadcast: yaitu alamat broadcast untuk suatu jaringan yang menggunakan alamat IP berdasarkan kelas (classful). Contoh: Pada jaringan yang menggunakan alamat 172.16.0.0/16, maka alamat broadcastnya adalah 172.16.255.255.
- Subnet Broadcast: yaitu alamat broadcast untuk jaringan yang menggunakan alamat IP tidak berdasarkan kelas (classless) atau menggunakn subnet mask. Contoh: Pada jaringan yang menggunkan alamat 172.16.77.0/24, maka alamat broadcastnya adalah 172.16.77.255.
- Limited Broadcast: yaitu alamat broadcast yang diset 255.255.255.255 pada jaringan lokal dan tidak diteruskan ke luar oleh router.
5. IP Multicast
Alamat multicast merupakan alamat IP yang digunakan untuk mengirim paket data ke banyak penerima dalam satu transmisi (one-to-many). Para penerima ini dapat berasal dari berbagai segmen jaringan yang berbeda yang terhubung melalui router dan hanya yang menginginkan paket data tersebut.
Internet dan ISP (Part 4)
IV. Kabel Pasangan Terjalin (Twisted Pair)
Kabel UTP dan STP
Kabel Twisted pair (pasangan berpilin) adalah sebuah bentuk kabel di mana dua konduktor digabungkan dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan interferensi elektromagnetik dari luar seperti radiasi elektromagnetik dari kabel unshielded twisted pair (UTP) cables, dan crosstalk di antara pasangan kabel yang berdekatan.
UTP (Unshielded twisted-pair)
Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam jaringan lokal (LAN), karena memang harganya yang rendah, fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus.
Kabel UTP memiliki impendansi kira-kira 100 Ohm dan tersedia dalam beberapa kategori yang ditentukan dari kemampuan transmisi data yang dimilikinya seperti tertulis dalam tabel berikut :
Kategori : Kegunaan
- Category 1 (Cat1) : Kualitas suara analog
- Category 2 (Cat2) : Transmisi suara digital hingga 4 megabit per detik
- Category 3 (Cat3) : Transmisi data digital hingga 10 megabit per detik
- Category 4 (Cat4) : Transmisi data digital hingga 16 megabit per detik
- Category 5 (Cat5) : Transmisi data digital hingga 100 megabit per detik
- Enhanced Category 5 (Cat5e) : Transmisi data digital hingga 250 megabit per detik
- Category 6 (Cat6) : -----------
- Category 7 (Cat7) : -----------
Di antara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5 (Cat5e) dan Category 5 (Cat5) merupakan kabel UTP yang paling populer yang banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi Ethernet.
Keterangan :
1. Kategori 1
Kabel UTP Category 1 (Cat1) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi terendah, yang didesain untuk mendukung komunikasi suara analog saja.
Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat1 membuatnya kurang sesuai untuk digunakan sebagai kabel untuk mentransmisikan data digital di dalam jaringan komputer, dan karena itulah tidak pernah digunakan untuk tujuan tersebut.
2. Kategori 2
Kabel UTP Category 2 (Cat2) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 1 (Cat1), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara digital.
Kabel ini dapat mentransmisikan data hingga 4 megabit per detik. Seringnya, kabel ini digunakan untuk menghubungkan node-node dalam jaringan dengan teknologi Token Ringdari IBM. Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat2 kurang cocok jika digunakan sebagai kabel jaringan masa kini.
3. Kategori 3
Kabel UTP Category 3 (Cat3) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 2 (Cat2), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara pada kecepatan hingga 10 megabit per detik.
Cat3 merupakan kabel yang memiliki kemampuan terendah (jika dilihat dari perkembangan teknologi Ethernet), karena memang hanya mendukung jaringan 10BaseT saja. Seringnya, kabel jenis ini digunakan oleh jaringan IBM Token Ring yang berkecepatan 4 megabit per detik, sebagai pengganti Cat2.
4. Pengkabelan UTP Category 5 Crossover
Dalam menghubungkan jaringan Ethernet dengan menggunakan kabel UTP Category 5, terdapat dua strategi pengabelan, yakni :
a. Kabel Crossover digunakan untuk menghubungkan dua perangkat yang sama (NIC dengan NIC lainnya, hub dengan hub yang lainnya dan lain-lain).
b. Kabel Straight-through digunakan untuk menghubungkan NIC dengan hub atau NIC dengan switch.
STP (Shielded twisted pair)
Shielded twisted pair atau STP adalah kabel pasangan berpilin yang memiliki perlindungan dari logam untuk melindungi kabel dari intereferensi elektromagnetik luar.
Internet dan ISP (Part 3)
III. Konektor dan Kabel
Kabel dan konektor merupakan media penghubung antara komputer dengan komputer lainnya atau dengan peralatan jaringan lainnya yang digunakan membentuk jaringan dimana Fungsi Kabel yaitu sebagai media penghantar sinyal.
Kabel yang biasa digunakan dalam jaringan ada 3 jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Kabel twisted pair
Ada 2 jenis kabel twisted pair, yaitu UTP (Unshielded twisted pair) dan STP (Shielded twisted pair).
a. Unshielded twisted pair
Kabel “Unshielded twisted pair” (UTP) digunakan untuk LAN dan sistem telepon. Kabel UTP terdiri dari empat pasang warna konduktor tembaga yang setiap pasangnya berpilin. Pembungkus kabel memproteksi dan menyediakan jalur bagi tiap pasang kawat. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor modular 8 pin yang disebut konektor RJ-45.
b. Shielded Twisted Pair
Kabel STP sama dengan kabel UTP, tetapi kawatnya lebih besar dan diselubungi dengan lapisan pelindung isolasi untuk mencegah gangguan interferensi. Jenis kabel STP yang paling umum digunakan pada LAN ialah IBM jenis/kategori “Shielded twisted pair” juga adalah jenis kabel telepon yang digunakan dalam beberapa bisnis instalasi. Terdapat pembungkus tambahan untuk tiap pasangan kabel (”twisted pair”).Kabel STP juga digunakan untuk jaringan Data, digunakan pada jaringan Token-Ring IBM. Pembungkusnya dapat memberikan proteksi yang lebih baik terhadap interferensi EMI.
STP lebih tahan interferensi daripada UTP dan dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi sampai 100 Mbps, namun lebih sulit ditangani secara fisik.
2. Kabel Coaxial
Terdiri atas dua kabel yang diselubungi oleh dua tingkat isolasi. Tingkat isolasi pertama adalah yang paling dekat dengan kawat konduktor tembaga.Tingkat pertama ini dilindungi oleh serabut konduktor yang menutup bagian atasnya yang melindungi dari pengaruh elektromagnetik.
Sedangkan bagian inti yang digunakan untuk transfer data adalah bagian tengahnya yang selanjutnya ditutup atau dilindungi dengan plastik sebagai pelindung akhir untuk menghindari dari goresan kabel.
Kabel ini sering digunakan untuk antena televisi dan transmisi telepon jarak jauh. Konektornya adalah BNC (British Naval Connector).
3. Kabel Fiber Optic
Kabel Fiber Optik adalah teknologi kabel terbuat dari glas optik. Di tengah-tengah kabel terdapat filamen glas/core dan di kelilingi lapisan “cladding”, “buffer coating”, material penguat, dan pelindung luar.
Kabel Fiber Optik banyak digunakan pada jaringan WAN untuk komunikasi suara dan data. Kendala utama penggunaan kabel fiber optik di LAN adalah perangkat elektroniknya yang masih mahal.
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
1. Coaxial
Kelebihan Coaxial :
- Hampir tidak terpengaruh noise
- Harga relatif murah
Kelemahan Coaxial:
- Penggunaannya mudah dibajak
- Thick coaxial sulit untuk dipasang pada beberapa jenis ruang
2. Twisted Pair
Kelebihan Twisted Pair :
- Harga relatif paling murah di antara kabel jaringan lainnya
- Mudah dalam membangun instalasi
Kelemahan Twisted Pair :
- Jarak jangkau hanya 100 m dan kecepatan transmisi relatif terbatas (1 Gbps)
- Mudah terpengaruh noise (gangguan)
3. Fiber Optic
Kelebihan Fiber Optic:
- Ukuran kecil dan ringan
- Sulit dipengaruhi interferensi/ gangguan
- Redaman transmisinya kecil
- Bidang frekuensinya lebar
- Kapasitas bandwidth yang besar (gigabit per detik).
- Jarak transmisi yang lebih jauh ( 2 sampai lebih dari 60 kilometer).
- Kebal terhadap interferensi elektromagnetik.
Kelemahan Fiber Optic :
- Instalasinya cukup sulit
- Tidak fleksibel
- Harga relatif mahal tidak bisa di-tap di tengah
Internet dan ISP (Part 2)
II. Peralatan Pada Pusat Operasi Jaringan
Peralatan yang dibutuhkan dalam suatu jaringan sangat tergantug dengan konfigurasi yang digunakan untuk menyusun sebuah jaringan, media transmisi data, serta besar kecilnya jangkauan jaringan. Secara umum suatu jaringan dapat terdiri dari beberapa perangkat keras seperti berikut:
a. Server
Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan atau network operating system.
b. Workstation
Semua komputer yang terhubung dengan server pada jaringan disebut workstation. Workstation merupakan komputer standar yang dikonfigurasi menggunakan kartu jaringan, perangkat lunak jaringan dan kabel kabel yang diperlukan. Beberapa workstation tidak membutuhkan simpanan lokal seperti flopy disk atau harddisk. Hal ini disebabkan karena semua file kerja dapat disimpan pada server.
c. NIC (Network Interfaces Card)
NIC merupakan peralatan yang memungkinkan terjadinya hubungan antara jaringan dengan komputer workstation atau jaringan dengan komputer server. NIC merupakan faktor yang sangat menentukan dalam kecepatan serta kinerja suatu jaringan. Ada beberapa macam NIC yang sering digunakan dalam jaringan
• Kartu Token Ring
• Kartu Local Talk
• Kartu Ethernet
• Kartu WLAN
d. Hub
Alat yang menyediakan titik pusat hubungan untuk kabel dari workstation, server dan peralatan jaringan yang lain. Hub merupakan pusat koneksi semua node jaringan. Semua peralatan jaringan dihubungkan satu dengan yang lainnya melaui hub. Hub bertindak sebagai titik pengendali untuk aktivitas sistem, pengelolaan serta pengembangan jaringan. Bentuk susunan hub dapat terdiri dari tiga macam tergantung pada jenis hub yang digunakan yaitu :
• Standalone Hub
• Stackable Hub
• Modular Hub
e. Switch
Adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan LAN yang terpisah serta menyediakan filter paket antar LAN. Switch adalah peralatan multiport, masing-masing mendukung suatu workstation, jaringan Ethernet atau jaringan Token Ring. Meskipun terhubung dengan jaringan yang berbeda pada masing-masing port, switch dapat memindahlan paket data antar jaringan apabila diperlukan.
f. WAP (Wireless Access Point)
WAP Adalah peralatan yang berfungsi sebagai pusat kominikasi data dalam jaringan WLAN (Wireless LAN). Dalam mode operasi yang umum digunakan (Infrastrucrure mode), semua server wireless berkomunikasi dengan workstation atau dengan server lain melalui WAP. Dalam pengoperasian WAP berfungsi seperti switch atau hub pada jaringan yang menggunakan media transmisi kabel.
g. Repeater
Adalah alat yang dapat menguatkan (boost) isyarat jaringan yang melintasinya. Repeater melakukan penguatan dengan cara memperbaiki secara elektrik isyarat yang diterima yang terpisah atau menjadi satu dengan konsentrator. Repeater digunakan apabila jarak tempuh isyarat yang melalui kabel melebihi jarak tempuh standar kabel yang digunakan. Untuk kabel UTP memiliki jarak jangkauan kira kira mencapai 100 meter dan kabel koaksial RG-58 memiliki jarak jangkauan kira kira mencapai 185 meter.
h. Router
Router adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah informasi dari suatu jaringan ke jaringan yang lain. Router akan memilih jalur terbaik untuk melewatkan suatu pesan berdasarkan pada alamat tujuan dan alamat asal. Router dapat mengarahkan lalu lintas data untuk mencegah terjadinya collision dan cukup pintar untuk mengetahui kapan untuk mengarahkan lalu lintas sepanjang jalur utama dan jalur alternatif.
Peralatan yang dibutuhkan dalam suatu jaringan sangat tergantug dengan konfigurasi yang digunakan untuk menyusun sebuah jaringan, media transmisi data, serta besar kecilnya jangkauan jaringan. Secara umum suatu jaringan dapat terdiri dari beberapa perangkat keras seperti berikut:
a. Server
Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan atau network operating system.
b. Workstation
Semua komputer yang terhubung dengan server pada jaringan disebut workstation. Workstation merupakan komputer standar yang dikonfigurasi menggunakan kartu jaringan, perangkat lunak jaringan dan kabel kabel yang diperlukan. Beberapa workstation tidak membutuhkan simpanan lokal seperti flopy disk atau harddisk. Hal ini disebabkan karena semua file kerja dapat disimpan pada server.
c. NIC (Network Interfaces Card)
NIC merupakan peralatan yang memungkinkan terjadinya hubungan antara jaringan dengan komputer workstation atau jaringan dengan komputer server. NIC merupakan faktor yang sangat menentukan dalam kecepatan serta kinerja suatu jaringan. Ada beberapa macam NIC yang sering digunakan dalam jaringan
• Kartu Token Ring
• Kartu Local Talk
• Kartu Ethernet
• Kartu WLAN
d. Hub
Alat yang menyediakan titik pusat hubungan untuk kabel dari workstation, server dan peralatan jaringan yang lain. Hub merupakan pusat koneksi semua node jaringan. Semua peralatan jaringan dihubungkan satu dengan yang lainnya melaui hub. Hub bertindak sebagai titik pengendali untuk aktivitas sistem, pengelolaan serta pengembangan jaringan. Bentuk susunan hub dapat terdiri dari tiga macam tergantung pada jenis hub yang digunakan yaitu :
• Standalone Hub
• Stackable Hub
• Modular Hub
e. Switch
Adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan LAN yang terpisah serta menyediakan filter paket antar LAN. Switch adalah peralatan multiport, masing-masing mendukung suatu workstation, jaringan Ethernet atau jaringan Token Ring. Meskipun terhubung dengan jaringan yang berbeda pada masing-masing port, switch dapat memindahlan paket data antar jaringan apabila diperlukan.
f. WAP (Wireless Access Point)
WAP Adalah peralatan yang berfungsi sebagai pusat kominikasi data dalam jaringan WLAN (Wireless LAN). Dalam mode operasi yang umum digunakan (Infrastrucrure mode), semua server wireless berkomunikasi dengan workstation atau dengan server lain melalui WAP. Dalam pengoperasian WAP berfungsi seperti switch atau hub pada jaringan yang menggunakan media transmisi kabel.
g. Repeater
Adalah alat yang dapat menguatkan (boost) isyarat jaringan yang melintasinya. Repeater melakukan penguatan dengan cara memperbaiki secara elektrik isyarat yang diterima yang terpisah atau menjadi satu dengan konsentrator. Repeater digunakan apabila jarak tempuh isyarat yang melalui kabel melebihi jarak tempuh standar kabel yang digunakan. Untuk kabel UTP memiliki jarak jangkauan kira kira mencapai 100 meter dan kabel koaksial RG-58 memiliki jarak jangkauan kira kira mencapai 185 meter.
h. Router
Router adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah informasi dari suatu jaringan ke jaringan yang lain. Router akan memilih jalur terbaik untuk melewatkan suatu pesan berdasarkan pada alamat tujuan dan alamat asal. Router dapat mengarahkan lalu lintas data untuk mencegah terjadinya collision dan cukup pintar untuk mengetahui kapan untuk mengarahkan lalu lintas sepanjang jalur utama dan jalur alternatif.
Internet dan ISP (Part 1)
Internet dan ISP
I. Pengiriman Informasi Melalui Internet
Dalam dunia networking, proses-proses yang terjadi sebelum data terkirim melalui media pengirim, dilakukan secara bertahap mulai dari application layer (OSI Layer) sampai ke physical layer.
Pada tiap-tiap layer atau lapisan, informasi data tersebut dibungkus dengan suatu protocol atau aturan-aturan, proses ini dikenal sebagai Encapsulation.
Proses encapsulation terjadi pada komputer pengirim dan ketika sampai pada komputer penerima data yang diterima tersebut dibuka kembali dan diteruskan dari layer 1 sampai layer 7, proses ini dikenal sebagai decapsulation.
A. Encapsulation
- Proses Encapsulation terjadi hanya pada komputer pengirim.
- Setiap layer dari OSI layer berkomunikasi dengan layer yang sama pada komputer penerima.
- Application Layer
Application layer bertugas untuk menentukan ketersediaan dari komponen yang diperlukan untuk melakukan komunikasi, mulai dari kesiapan koneksi sampai aturan-aturan terkait.
Informasi yang inputkan oleh user dikonversi menjadi data yang akan ditransmisikan melalui network atau jaringan. Secara teknis pengguna komputer berkomunikasi melalui Application Processes Interfaces atau API, API bertugas menghubungkan aplikasi yang digunakan dengan sistem operasi yang berjalan pada komputer.
- Presentation Layer
Presentation layer melakukan format data yang sudah di konversi pada Application Layer, dimana data tersebut diformat menjadi bentuk atau fomat umum yang biasa dipakai.
- Session Layer
Setelah data sudah diformat tahap berikutnya adalah dimulainya proses transfer data. Session layer bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan komunikasi antara sumber dan tujuan dengan mengatur dialog antara keduanya. Session layer mengatur bagaimana agar tidak terjadi tumpang tindih antara proses pada data yang satu dengan data yang lain.
Ada tiga cara yang dipakai oleh session layer untuk menjaga tiap-tiap sesi, yaitu simplex, half duplex dan full duplex. Intinya, session layer menjaga agar data dari satu aplikasi tidak tercampur dengan data dari aplikasi lainnya.
- Transport Layer
Transport layer mengatur data yang sudah diformat agar tidak sampai hilang dijalan, dengan menggunakan semacan aturan atau protocol, data yang hilang bisa dikirimkan kembali. Pada Transport layer terdapat dua protocol yang bertugas mengatur bagaimana segment-segment tersebut diproses, kedua protocol tersebut adalah Transmission Control Protocol atau TCP dan User Datagram Protocol atau UDP.
- Network Layer
Setelah dipecah-pecah menjadi segment maka selanjutnya tiap-tiap segment diubah lagi menjadi packet. Packet berisikan segment dan alamat pengirim dan penerima, alamat tersebut sifatnya logis yang dikenal sebagai Internet Protocol address atau IP address.
- Data Link Layer
Setelah packet jadi, kemudian packet diubah lagi menjadi frame. Frame berisikan packet dan alamat fisik atau mac address dari sumber dan tujuan dari data tersebut.
- Physical Layer
Setelah frame terbentuk maka langkah terakhir adalah frame harus diubah menjadi bit atau byte sehingga bisa terkirim melalui media fisik seperti kabel dan wireless. Bit atau byte dikirim melalui media fisik berupa kode atau sinyal electric berupa dua buah keadaan atau informasi yaitu 0 dan 1.
0 Menandakan kondisi tidak ada aliran atau sinyal listrik sedangkan satu menandakan adanya aliran atau sinyal listrik. Proses kirim dan terima bit biasanya terjadi pada NIC atau network interface card dari perangkat komputer dan perangkat jaringan
B. Decapsulation
- Decapsulation terjadi hanya pada sisi komputer tujuan yang menerima data tersebut.
- Pertama komputer penerima menerima pesan berupa bit atau byte oleh layer satu melalui NIC dan Network card yang termasuk bagian dari layer 1 kemudian memprosesnya.
- Bit dan byte diubah menjadi frame pada layer kedua.
- Frame lalu dicek apakah alamat fisik tujuan yang tertera di dalam frame tersebut sudah sesuai dengan alamat mac address dari komputer tersebut. Jika Mac address sesuai maka proses selanjutnya adalah melepas bagian-bagian dari frame dan tinggal menyisakan packet.
- Packet kemudian oleh sistem yang mengurusi layer ke tiga dari OSI layer, dicek alamatnya tujuannya apakah sudah sesuai atau belum, jika sudah sesuai alamat dengan alamat yang dimaksud maka dilanjutkan dengan proses berikutnya.
- Paket-paket yang sudah dicek alamatnya sesuai dan sudah sesuai, dilepas bagian-bagian yang berkaitan dengan layer 3 dan hanya menyisakan segment atau yang terkait dengan layer 4 saja. Segment lalu dicek protocol-protocol apa saja yang dipakai.
- Setelah itu segment diproses sesuai dengan protocol yang dipakai.
- Segment-segment yang diterima lalu disatukan kembali sesuai dengan urutannya sehingga menjadi sebuah informasi data yang utuh seperti pada awal proses encapsulation.
- Layer 5 dari OSI layer kemudian bertugas mengatur sesi selama proses transfer terjadi sehingga tidak terjadi tumpah tindih dan kesalahan.
- Data yang ada kemudian dicek formatnya oleh bagian yang terkait dengan presentation layer pada OSI layer.
- Setelah itu proses yang terakhir adalah layer aplikasi. Lalu menyediakan data tersebut kepada aplikasi yang pas dan tepat untuk memproses data tersebut agar bisa sampai atau diterima oleh pengguna atau user.
Terminologi Dasar Jaringan (Part 5)
V. Perencanaan dan penyambungan sebuah jaringan local
Pengembangan jaringan meliputi 4 tahap yang harus dilalui untuk mendapatkan hasil yang sempurna dalam jaringan. Keempat tahap tersebut adalah planning (perencanaan), design (perancangan), implementation (implementasi) dan operation (operasional).
1. Perencanaan
Tahap awal ini bertujuan untuk mendapatkan needs (kebutuhan), keinginan (desirability) dan kepentingan (interest). Untuk mendapatkan ketiga hal ini harus dilakukan survey ataupun wawancara terhadap user. Selain itu harus ditentukan pendekatan yang paling feasible untuk tahapan selanjutnya. Satu langkah yang paling penting dalam perencanaan jaringan ini adalah pencarian/investigasi dalam konteks sebelum jaringan terbentuk. Investigasi ini ditujukan untuk mencari pola kerja, alur, trafik dan kemungkinan bottleneck di dalam jaringan, selain itu investigasi ini bisa membantu dalam kemungkinan kebutuhan di masa selanjutnya. Berbicara dengan user langsung akan mendapatkan input yang lebih signifikan tentang kebutuhan mereka, keinginan dan mungkin juga ketakutan user. Sebagai admin anda harus bekerjasama dengan user.
Langkah selanjutnya adalah merancang biaya dengan batasan faktor-faktor kebutuhan dan keinginan di atas. Elemen-elemen yang menyangkut pembiayaan antara lain:
• Kabel, biaya kabel itu sendiri dan proses instalasinya, bisa terjadi biaya instalasi lebih tinggi dari biaya kabel itu sendir.
• Perangkat Keras, seperti komputer, NIC, terminator, hub dll.
• Perangkat Lunak, NOS, client dan berbagai aplikasinya.
• Pelindung Jaringan, seperti Uninterruptible Power System (UPS), anti petir,spark arrester.
• Biaya habis, biaya konsultan, arsitek maupun operator pada saat instalasi.
• Biaya berjalan, seperti biaya bulanan bandwidth, listrik, AC, gaji admin dan operator.
• Biaya pelatihan untuk administrator dan user.
Selain elemen-elemen di atas ada satu yang sering dilupakan yaitu biaya downtime. Downtime terjadi pada saat pemindahan dari sistem lama ke sistem baru, pada saat downtime ini terjadi pengurangan produktifitas karena user harus menunggu sistem yang baru berjalan dan pada saat sistem baru ini mendapatkan kegagalan, sementara sistem harus dikembalikan ke keadaan semula.
2. Perancangan
Tahap ini merupakan detail perencanaan di atas. Dalam tahap ini faktor-faktor yang ada dalam perencanaan dijabarkan secara detail untuk kebutuhan tahap selanjutnya pada saat implementasi. Perancangan jaringan adalah proses yang mysticmixtureart, science, keberuntungan (luck) dan accident (terjadi begitu saja). Meskipun penuh dengan proses yang misterius ada banyak jalan dan strategi untuk melaluinya. Pendefinisian Administratif Jaringan.
3. Implementasi
Pemasangan jaringan secara aktual terjadi pada tahap implementasi. Di tahap ini
semua rencana dan rancangan diterapkan dalam pekerjaan fisik jaringan.
Beberapa pertimbangan dan saran dalam melakukan instalasi jaringan:
- Tetap informasikan ke user apapun yang terjadi selama pemasangan.
- Dapatkan diagram eksisting jaringan, jika terjadi kemungkinan kabel yang sudah eksis tetap bisa dipakai atau digunakan sebagai backup/cadangan.
- Tes semua komponen sebelum dipasang dan tes kembali setelah komponen terpasang.
- Kabel dan komponen harus dipasang oleh orang yang mengerti tentang hal tersebut.
- Jangan melanjutkan ke langkah berikutnya sebelum memastikan langkah sebelumnya telah benar-benar selesai.
- Catat dengan eksak perangkat keras yang dipasang termasuk aksesorisnya, seperti catu daya (power suplly), patch cable, konektor dsb.
- Catat masing-masing komponen yang terinstall termasuk spesifikasi dan lokasinya.
- Setelah semua terpasang tes secara menyeluruh dalam jaringan.
- Install aplikasi dalam jaringan dan lakukan tes. Jangan melakukan tes dengan data yang sebenarnya, gunakan fake-data (data contoh).
Selain catatan instalasi buatlah manual yang detail untuk administrator, supervisor, operator maupun user. Manual ini bisa dijadikan sebagai prosedur standar dalam operasional maupun perawatan. Lengkapi manual dengan diagram dan as-built-drawing dari sistem kabel yang dipasang.
4. Operasional
Untuk kelancaran operasional jaringan harus ada pembagian tugas dalam memaintenance jaringan, baik yang menyangkut perangkat lunak, standar prosedur maupun yang berkaitan dengan sumber daya manusia seperti administrator dan operator. Aspek-aspek yang berkaitan dengan operasional ini antara lain:
• Perawatan dan backup, kapan, siapa dan menggunakan apa.
• Pemantauan software dan upgrade untuk memastikan semua software aman terhadap bugs.
• Standar prosedur untuk kondisi darurat seperti mati listrik, virus ataupun rusaknya sebagian dari alat.
• Regulasi yang berkaitan dengan keamanan, seperti user harus menggunakan password yang tidak mudah ditebak atau penggantian password secara berkala.
Checklist dan Worksheet. Checklist dan Worksheet berfungsi sebagai catatan kebutuhan, kejadian dan prosedur yang terjadi dalam jaringan, biasanya berbentuk form yang diisi oleh user ataupun siapa saja yang berkaitan dengan kejadian yang terjadi. Checklist dapat digunakan dalam memproses kegiatan yang terjadi untuk bahan pelaporan dan evaluasi.
Terminologi Dasar Jaringan (Part 4)
IV. Cara membangun lapisan distribusi sebuah jaringan
Layer Distribusi disebut juga layer workgroup yang menerapkan titik kumunikasi antara layer akses dam layer inti. Fungsi utama layer distribusi adalah menyediakan routing, filtering dan untuk menentukan cara terbaik unutk menangani permintaan layanan dalam jaringan. Setelah layer distribusi mentukan lintasan terbaik maka kemudian permintaan diteruskan ke layer inti. Layer inti dengan cepat meneruskan permintaan itu ke layanan yang benar.
Layer distribusi diterapkan kepada setiap fakultas yang memiliki beberapa jurusan untuk menghubungkan beberapa jurusan-jurusan yang ada kedalam satu workgroup. Dalam lapisan ini diadakan pembagian atau pembuatan segmen-segmen berdasarkan peraturan yang dipakai dalam perusahan atau universitas, dimana jaringan dibagi pada setiap workgroup.
Penyaringan /filter data dalam lapisan ini akan dilakukan untuk pembatasan berdasarkan collison domain, pembatasan dari broadcast dan untuk keamanan jaringan. Pada Layer distibusi VLAN juga dibuat untuk menciptakan segmen - segmen logika. Layer ini mendefinisikan daerah dimana manipulasi paket data (packet manipulation) dapat dilakukan.
Fungsi Distribusi Layer antara lain adalah:
- Address atau Area Jaringan LAN
- Akses ke Workgroup ata Departemen
- Mendefinisikan Broadcast/multicast domain
- Routing dari Virtual LAN (VLAN)
- Titik temu beberapa media berbeda yang digunakan didalam jaringan
- Keamanan
- Titik dimana Akses secara Remote ke Jaringan dapat dilakukan
Terminologi Dasar Jaringan (Part 3)
III. Cara membangun lapisan akses dari sebuah jaringan Ethernet
a. Lapisan ini merupakan lapisan terendah dalam protokol TCP/IP.
b. Protokol dalam lapisan ini memungkin sistem untuk melakukan pengiriman/penerimaan (delivery) data ke atau dari perangkat lainnya yang tersambung ke jaringan komputer.
c. Dengan adanya protokol dalam lapisan ini maka sebuah datagram IP bisa dikirimkan lewat jaringan komputer. Protokol di lapisan ini harus mengenali sekali jaringan komputernya (seperti struktur packet datanya, alamatnya dll) agar format data bisa terjaga dan disesuaikan dengan kondisi jaringan komputer.
d. Lapisan Akses Network (netwok access layer) merupakan pengganti dari tiga lapisan dalam model OSI yaitu lapisan network, data link dan fisik.
e. Lapisan ini selalu dilupakan user.
f. Desain TCP/IP menyembunyikan fungsi yang ada pada lapisan terbawah, dan protokol yang diketahui umumnya (IP, TCP, UDP dll) selalu berada pada level protokol yang lebih tinggi. Setiap ada produk perangkat jaringan yang baru dari pabrik, maka lapisan akses network (network access protokol) selalu diperbaharui / dikembangkan, sehingga jaringan komputer TCP/IP akan selalu memakai perangkat keras baru tersebut.
Terminologi Dasar Jaringan (Part 2)
II. Proses komunikasi data dalam sebuah jaringan kabel local
Secara garis besar proses komunikasi data digambarkan berikut ini :
a. Sumber Data
Sumber data adalah unsur yang bertugas untuk mengirimkan informasi, dimana sumber data ini akan membangkitkan berita atau informasi dan menempatkannya pada media transmisi (Transmitter). Seperti pulsa listrik, gelombang elektromagnetik, pulsa digital.
Contoh :
Modem yaitu perangkat yang bertugas untuk membangkitkan digital bitstream dari PC sebagai sumber data mejadi analog yang dapat dikirimkan melalui jaringan telepon biasa menuju ke tujuan.
b. Media Transmisi
Media transmisi data merupakan jalur dimana proses pengiriman data dari satu sumber ke penerima data. Beberapa media transmisi data yang dapat digunakan berupa kabel, gelombang elektromagnetik, dan lain-lain.
c. Penerima Data
Penerima data adalah alat yang menerima data atau informasi, misalkan pesawat telepon, terminal komputer, dan lain-lain. Perima merupakan suata alat yang disebut receiver yang fungsinya untuk menerima sinyal dari sistem transmisi dan menggabungkannya ke dalam bentuk tertentu yang dapat ditangkap dan digunakan oleh penerima.
Contoh :
Modem yang berfungsi sebagai receiver yang menerima sinyal analog yang dikirim melalui kabel telepon dan mengubahnya menjadi suatu bit stream agar dapat ditangkap oleh komputer penerima.
Secara garis besar, terdapat lima jenis komponen yang saling berinteraksi membentuk sistem komunikasi data yaitu :
1. Sender
Sender adalah suatu alat yang digunakan untuk mengirimkan message. Alat ini tidak hanya komputer, bisa juga alat lainnya seperti handphone, video kamera, dan lainnya yang sejenis.
2. Receiver
Sama dengan sender, bedanya receiver berfungsi sebagai alat yang dituju untuk menerima message yang dikirim dari sender.
3. Medium
Medium adalah media transmisi yang bisa dikatakan sebagai “perantara” untuk mengantarkan message dari sender ke receiver. Media transmisi ini bisa saja berupa kabel (twisted pair, coaxial, fiber-optic), laser, atau gelombang radio.
4. Protocol
Protocol adalah sekumpulan aturan yang harus disepakati oleh dua atau lebih alat untuk dapat saling berkomunikasi. Tanpa protocol, dua alat atau lebih mungkin saja bisa saling terhubung tetapi tidak dapat saling berkomunikasi, sehingga message yang dikirim tidak dapat diterima oleh alat yang dituju.
Contoh :
Bahasa komunikasi, seseorang yang berkomunikasi menggunakan bahasa jawa tidak akan bisa dimengerti oleh orang lain yang hanya bisa berbahasa cina.
Secara garis besar proses komunikasi data digambarkan berikut ini :
a. Sumber Data
Sumber data adalah unsur yang bertugas untuk mengirimkan informasi, dimana sumber data ini akan membangkitkan berita atau informasi dan menempatkannya pada media transmisi (Transmitter). Seperti pulsa listrik, gelombang elektromagnetik, pulsa digital.
Contoh :
Modem yaitu perangkat yang bertugas untuk membangkitkan digital bitstream dari PC sebagai sumber data mejadi analog yang dapat dikirimkan melalui jaringan telepon biasa menuju ke tujuan.
b. Media Transmisi
Media transmisi data merupakan jalur dimana proses pengiriman data dari satu sumber ke penerima data. Beberapa media transmisi data yang dapat digunakan berupa kabel, gelombang elektromagnetik, dan lain-lain.
c. Penerima Data
Penerima data adalah alat yang menerima data atau informasi, misalkan pesawat telepon, terminal komputer, dan lain-lain. Perima merupakan suata alat yang disebut receiver yang fungsinya untuk menerima sinyal dari sistem transmisi dan menggabungkannya ke dalam bentuk tertentu yang dapat ditangkap dan digunakan oleh penerima.
Contoh :
Modem yang berfungsi sebagai receiver yang menerima sinyal analog yang dikirim melalui kabel telepon dan mengubahnya menjadi suatu bit stream agar dapat ditangkap oleh komputer penerima.
Secara garis besar, terdapat lima jenis komponen yang saling berinteraksi membentuk sistem komunikasi data yaitu :
1. Sender
Sender adalah suatu alat yang digunakan untuk mengirimkan message. Alat ini tidak hanya komputer, bisa juga alat lainnya seperti handphone, video kamera, dan lainnya yang sejenis.
2. Receiver
Sama dengan sender, bedanya receiver berfungsi sebagai alat yang dituju untuk menerima message yang dikirim dari sender.
3. Medium
Medium adalah media transmisi yang bisa dikatakan sebagai “perantara” untuk mengantarkan message dari sender ke receiver. Media transmisi ini bisa saja berupa kabel (twisted pair, coaxial, fiber-optic), laser, atau gelombang radio.
4. Protocol
Protocol adalah sekumpulan aturan yang harus disepakati oleh dua atau lebih alat untuk dapat saling berkomunikasi. Tanpa protocol, dua alat atau lebih mungkin saja bisa saling terhubung tetapi tidak dapat saling berkomunikasi, sehingga message yang dikirim tidak dapat diterima oleh alat yang dituju.
Contoh :
Bahasa komunikasi, seseorang yang berkomunikasi menggunakan bahasa jawa tidak akan bisa dimengerti oleh orang lain yang hanya bisa berbahasa cina.
Terminologi Dasar jaringan (Part 1)
Terminologi Dasar Jaringan
I. Prinsip komunikasi data
Dalam jaringan komputer mempunyai aturan-aturan baku atau prinsip-prinsip baku dalam komunikasi data, ini dikeluarkan oleh ISO (International Standard Organization) yaitu model referensi OSI (Open System Interconnection). Maka dengan adanya model OSI ini semua vendor perangkat telekomunikasi memiliki pedoman dalam mengembangkan protokolnya.
Model OSI terdiri dari 7 lapisan, yaitu: 4 lapisan fisik berorientasi pada jaringan dan 3 lapisan berorientasi pada pemakai atau aplikasi. 4 lapisan pertama OSI berfungsi untuk membawa data tanpa cacat antara 2 lokasi. 3 lokasi berikutnya merupakan nilai tambah dari OSI. Berikut ini uraian dari 7 lapisan OSI:
a. Lapisan fisik : Berupa kabel listrik beserta rumusan besaran elektrik lainya.
b. Lapisan link data : Berupa lapisan yang mengatur arus bit antar peralatan komunikasi.
c. Lapisan jaringan : Berupa lapisan yang membawa paket bit ke tujuan.
d. Lapisan transport : Menjamin transportasi data antar mesin komputer tanpa mempermasalahkan jenis jaringan. Data yang diatur meliputi metode akses sebuah jaringan topologi fisik, tipe kabel, dan kecepatan transfer data.
e. Lapisan sesi : Menangani persiapan, pengelolaan, dan pemutusan antar aplikasi.
f. Lapisan presentasi : Menangani pengubahan representasi data.
g. Lapisan aplikasi : Menangani pengaksesan pemakai.
Prinsip komunikasi data memerlukan protokol sebagai saluran yang mengatur komunikasi diantara beberapa komputer dalam sebuah jaringan. Protokol yang terdapat dalam jaringan komputer adalah sebagai berikut:
1. Ethernet
Ethernet menggunakan metode akses yang disebut CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access/Collision Detection) dalam mengkomunikasikan data. Ethernet bekerja dengan memperhatikan kabel dalam network atau jaringan sebelum dilakukan transformasi atau transmisi data. Bila dalam kabel jaringan tidak terdapat aktifitas maka komputer akan mentransmisikan data, tapi bila terdapat transmisi data lain, maka komputer akan menunggu dan mencoba kembali mentransmisi data jika kabel jaringan telah bersih dari transmisi data komputer lain. Penggunaan protokol ethernet digunakan pada topologi jaringan garis lurus, star, dan tree. Transmisi data dengan kecepatan 10Mbps dapat melalui kabel twisted pair, koaksial, atau serat optik.
2. Localtalk
Localtalk merupakan protokol jaringan dengan menggunakan metode akses yang disebut CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance). Untuk menghubungkan komputer ini, dapat melewati port serial dengan menggunakan adapter localtalk dan kabel twisted pair. Localtalk pertama kali dikembangkan oleh Apple Computer Inc. untuk komputer dengan mesin Macintosh yang memungkinkan koneksi dalam jaringan secara peer to peer tanpa membutuhkan tambahan aplikasi khusus. Kecepatan transmisinya hanya 230 Kbps yang merupakan kelemahan localtalk. Protokol localtalk dapat digunakan pada topologi jaringan garis lurus, star, atau tree dengan menggunakan kabel twisted pair.
3. Token Ring
Metode akses protokol toke adalah melalui token dalam sebuah lingkaran seperti cincin. Protokol ini pertama kali dikembangkan tahun 1980 oleh perusahaan IBM. Sinyal token bergerak berputar dalam sebuah lingkaran (cincin) dalam sebuah jaringan dan bergerak dari satu komputer menuju ke komputer lainnya. Jika pada persinggahan di salah satu komputer terdapat data yang ingin ditransmisikan, Token akan mengirimkan data ke tembap yang diinginkan tersebut. Selanjutnya token bergerak untuk saling mengkoneksikan diantara masing-masing komputer. Dengan kecepatan transmisi data 4 Mbps atau 16 Mbps, protokol token ring dapat digunakan pada topologi jaringan dengan menggunakan kabel twisted pair atau kabel serat optik.
4. FDDI (Fiber Distributed Data Interface)
FDDI merupakan protokol jaringan dengan metode akses model Token. FDDI menghubungkan beberapa komputer sampai jarak yang jauh. FDDI menggunakan dua buah topologi cincin. Proses transmisinya menggunakan satu cincin, jika terdapat masalah dalam transmisi data, secara otomatis akan menggunakan cincin yang kedua. Kecepatan transmisi data sampai dengan 100 Mbps dan kabel yang digunakan adalah serat optik.
5. ATM (Asynchcronous Transver Mode)
Protokol ini merupakan protokol jaringan yang mendukung transmisi data yang berbetuk gambar atau video. ATM umumnya digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih jaringan Local Area Network (LAN). ATM bekerja dengan mentransmisikan data dengan menggunakan metode akses ke dalam satu paket. Topologi yang digunakan adalah topologi star dengan menggunakan kabel twisted pair atau serat optik. ATM sudah banyak digunakan oleh para ISP (Internet Setvice Provider) untuk meningkatkan kecepatan akses internet. Kecepatan transmisi datanya 155 s.d 2488 Mbps. Prinsip komunikasi data pada masing-masing protokol yang digunakan sangat mempengaruhi dan menentukan dalam desain suatu jaringan, kabel yang digunakan dan kecepatan aksesnya.
Langganan:
Postingan (Atom)