Selasa, 12 Desember 2017

Interaksi Server-Klien (Part 3)

III. Pemodelan Lapisan dan Protokol (Model OSI)

  Pemodelan ini berfungsi untuk memudahkan dalam mempelajari apa yg terjadi di jaringan, dan juga untuk para vendor pembuat network device , hal ini mejadi sangat penting karena dengan pemodelan ini tercipta suatu standardisasi atas protokol-protokol yang berjalan di atas suatu jaringan. Hasil akhirnya, device-device network dari vendor berbeda dapat berkomunikasi.

Model dari jaringan ada 2 pertama Protocol Model yaitu :

1. TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet protocol)

  TCP/IP model merupaka pemodelan dengan menggunakan protocol model, pada model ini dijelaskan apa saja yang terjadi pada tiap lapisan protocol.

TCP/IP model memiliki 4 layer yaitu:
a. Application Layer
  Pada layer ini terjadi encoding dan juga dialog control. Application layer bertugas bagaimana data-data yang dikomunikasikan melalui jaringan ditampilkan kepada user.

b. Transport layer
  Pada layer ini, data yang akan ditransmisikan akan disegmentasi menjadi menjadi paket-paket yang lebih kecil, dan kemudian mengirimkannya ke Internet layer. TCP bekerja pada layer ini.

c. Internet Layer
  Pada layer ini segment di enkapsulasi menjadi paket dan kemudian dibungkus dengan alamat logikal IP. Internet layer juga terjadi penentuan jalur terbaik untuk menuju destination

d. Network Access
  Paket yang masuk ke layer ini di enkapsulasi lagi dengan alamat fisik (physicel address) MAC address, dan kemudian di-encode kedalam media dan ditransmisikan menuju destination.

Model ini didefiniskan oleh ISO. Pada model ini, terdapat 7 layer:

1. Application Layer
  Layer ini memberikan interface kepada user sehingga user dapat berkomunikasi dengan layer yang berada di bawahnya. Layer ini memiliki 2 bentuk :
- network-aware application
  Aplikasi yang dapat berkomunikasi dengan layer-layer yang berada di bawahnya.
contoh: web browser, e-mail client
- application layer service
  karena beberapa aplikasi tidak dapat secara langsung berkomunikasi dengan layer-layer yang ada di bawahnya, maka digunakanlah service ini.

2. Presentation Layer
  3 fungsi layer ini adalah:
- memastikan coding dan conversation pada layer application dapat diterjemahkan dari source device dengan aplikasi yang tepat
- data yang dikompres, dapat di de-kompres oleh destination device
- enkripsi dari data dapat ditransmisikan dan di-dekripsi ketika diterima di destination

3. Session Layer
  Fungsi dari layer ini adalah untuk me-maintain dialog antara aplikasi source dan destination. Session layer menangani pertukaran informasi untuk menginisialisasi dialog, menjaganya tetap aktif dan untuk memulai kembali session yang telah terputus atau ide pada beberapa saat.

4. Transport Layer
  Melakukan segmentasi, transfer dan reassemble data ketika terjadi komunikasi antara device. Menunjukkan akan ke port mana. Pada layer ini yang bertugas adalah TCP dan UDP (User Datagram Protocol)

5. Network layer
  Pada layer ini terjadi pengalamatan secara logikal. Lalu penentuan jalur terbaik (best path) juga terjadi pada layer ini

6. Data Link Layer
  Layer ini terjadi pengalamatan berdasarkan alamat fisik (MAC address)

7. Physical Layer
  Merubah frame dari Data Link layer menjadi bit-bit dan kemudiannya mengirimkan bit-bit tersebut ke media (kabel tembaga, fiber optic atau pun wireless) di jaringan.

Interaksi Server-Klien (Part 2)

II. PROTOCOL APLIKASI DAN LAYANAN-LAYANAN (SERVER DNS, WEB, FTP, EMAIL, IM, VOICE)

1. Server

  Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan prosessor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga di lengkapi dengan sistem operasi khusus yg disebut sebagai sistem operasi jaringan.

Fungsi Server :
a. Server Aplikasi adalah server yang di gunakan untuk menyimpan berbagai macam bentuk aplikasi yg dapat diakses oleh client.
b. Server Data digunakan untuk menyimpan data baik yg digunakan klien secara langsung maupun data yg di peroleh dari server aplikasi.
c. Server proxy berfungsi untuk mengatur lalu lintas di jaringan melalui pengaturan proxy

2. DNS

  Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk menerjemahkan nama Domain menjadi deretan angka IP. DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address.
DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau intranet dimana DNS memiliki keunggulan antara lain :
a. Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer cukup host name (nama Komputer).
b. Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah.
c. Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet.

3. Web

  Web Server adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan web browser dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML. Web Server juga merupakan sebuah komputer yang menyediakan layanan untuk internet.

4. FTP

  FTP (File Transfer Protocol) adalah sebuah protokol Internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi sebagai standar untuk pengiriman file komputer antar mesin-mesin dalam sebuah jaringan.

5. Email

  E-mail adalah sarana kirim dan mengirim surat melalui jalur Internet atau bisa juga diartikan surat dengan format digital (ditulis dengan menggunakan komputer atau gedget yang telah mendukung aplikasi email) dan dikirimkan melalui jaringan Internet.
Layanan e-mail dapat dikelompokkan dalam 2 basis yaitu :
a. Email berbasis client
b. Email berbasis web

6. IM

  Pengirim pesan instan (biasanya disebut dengan IM atau Instant Messenger) merupakan perangkat lunak yang memfasilitasi pengiriman pesan singkat (instant messaging), suatu bentuk komunikasi secara langsung antara dua orang atau lebih menggunakan teks yang diketik.
  Teks dikirim melalui komputer yang terhubung melalui sebuah jaringan, misalnya Internet. Setelah penggunaan e-mail yang mengubah cara orang berkomunikasi dari cara konvensional untuk mengirimkan surat, teknologi pengiriman pesan singkat (instant messaging) diciptakan untuk menutupi kelemahan e-mail yang terkadang kurang cepat dan tidak real-time.

7. Voice
     
  VOIP singkatan dari Voice Over Internet Protocol atau biasa disebut digital phone merupakan salah satu bagian dari teknologi transmisi untuk mentransmisikan komunikasi suara melalui IP, seperti internet ataupun packet-switched networks. Beberapa layanan VoIP hanya bisa di gunakan untuk melakukan panggilan ke orang lain yang menggunakan layanan yang sama. Tetapi ada juga layanan VoIP yang dapat melakukan panggilan kepada siapa saja melalui nomor telepon, lokal, jarak jauh, mobile phone bahkan nomor internasional.


Interaksi Server-Klien (Part 1)

Interaksi Server-Klien

I. INTERAKSI SERVER-KLIEN ( PROTOCOL TCP DAN UDP,PENOMORAN PORT  TCP/IP)

  Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya.

Tugas yang biasanya dilakukan oleh sebuah protokol dalam sebuah jaringan diantaranya :
- Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer / mesin lainnya. 
- Melakukan metode “jabat-tangan” (handshaking). 
- Negosiasi berbagai macam karakteristik hubungan. 
- Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan. 
- Bagaimana format pesan yang digunakan. 
- Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak sempurna. 
- Mendeteksi rugi-rugi pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang dilakukan selanjutnya. 
- Mengakhiri suatu koneksi.

Protocol TCP/IP

  TCP/IP (Transmission Control Protokol / Internet Protokol ) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet.

Ilustrasi koneksi pada TCP/IP
- Awalnya suatu paket dengan SYN-flag dikirim ke IP tujuan, tujuan akan memberikan respon dengan suatu ACK(SYN) flag atau suatu paket de ngan RSTflag.
- SYN singkatan dari SYN -(synchronisation), yang digunakan untuk ‘memberitahukan' komputer tujuan suatu permintaan melakukan koneksi, kalau diterima, maka permintaan tersebut akan dijawab dengan suatu paket ACK(SYN) flag.
- ACK singkatan dari ACK-(nowledgement). Setelah menerima paket dengan ACK(SYN) flag, komputer mengirim kembali suatu ACK memberitahukan host lain bahwa koneksi telah dibuat. Hal ini kita sebut sebagai "Three-Way-Handshake". Jika koneksi telah dibuat dan salah satu host ingin melakukan disconnect, akan dikirim suatu paket dengan FIN-flag diaktifkan. (FIN singkatan dari Finish).

Protocol UDP

  User Datagram Protocol (UDP) adalah salah satu protokol lapisan transport TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. UDP memiliki karakteristik-karakteristik berikut:

- Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak berukar informasi.
- Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi. 
- UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field Source Process Identification dan Destination Process Identification.
- UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bitterhadap keseluruhan pesan UDP.

Penjelasan Port

  Dalam protokol jaringan TCP/IP, sebuah port adalah mekanisme yang mengizinkan sebuah komputer untuk mendukung beberapa sesi koneksi dengan komputer lainnya dan program di dalam jaringan.
  Port dapat mengidentifikasikan aplikasi dan layanan yang menggunakan koneksi di dalam jaringan TCP/IP. Sehingga, port juga mengidentifikasikan sebuah proses tertentu di mana sebuah server dapat memberikan sebuah layanan kepada klien atau bagaimana sebuah klien dapat mengakses sebuah layanan yang ada dalam server.

Dilihat dari penomorannya, port UDP dan TCP dibagi menjadi tiga jenis yakni :

1. Well-known Port

  Port yang pada awalnya berkisar antara 0 hingga 255 tapi kemudian diperlebar untuk mendukung antara 0 hingga 1023. Port number yang termasuk ke dalam well-known port, selalu merepresentasikan layanan jaringan yang sama, dan ditetapkan oleh Internet Assigned Number Authority (IANA).

2. Registered Port

  Port-port yang digunakan oleh vendor-vendor komputer atau jaringan yang berbeda untuk mendukung aplikasi dan sistem operasi yang mereka buat. Registered port juga diketahui dan didaftarkan oleh IANA tapi tidak dialokasikan secara permanen, sehingga vendor lainnya dapat menggunakan port number yang sama. Range registered port berkisar dari 1024 hingga 49151 dan beberapa port di antaranya adalah Dynamically Assigned Port.

3. Dynamically Assigned Port

  Port-port yang ditetapkan oleh sistem operasi atau aplikasi yang digunakan untuk melayani request dari pengguna sesuai dengan kebutuhan. Dynamically Assigned Port berkisar dari 1024 hingga 65536 dan dapat digunakan atau dilepaskan sesuai kebutuhan.

Pengalamatan IP dan Subnet Mask (Part 3)


III. Manajemen Alamat

  Hal yang perlu diperhatikan dalam merancang suatu network plan dalam pengalokasian IP address adalah :
a. Penggunaan name based virtual host untuk webserver.
b. Penggunaan IP Unnumbered
c. Penggunaan Network Address Translation (NAT)
d. Penggunaan Name Based Virtual

Pada penggunaan untuk webserver dikenal dua metode yaitu :

1. IP based virtual host
2. IP Name-based virtual host.

Agar dapat menggunakan name based virtual host memerlukan syarat yaitu :

1. Client harus mendukung protokol http/1.1. Protokol http/1.1 diatur dalam RFC 2068, dimana perbedaan antara http/1.1 dengan http/1.0 diantaranya adalah mendukung name based virtual host serta penggunaan hubungan persistent.

2. Jika client menyatakan tidak hendak menggunakan hubungan persistent. Dalam mekanisme ini, server dan client dapat mengirim sinyal untuk menutup koneksi TCP menggunakan header connection yaitu close.

3. Setelah sinyal ini dikirim, cleint tidak boleh lagi mengirim request ke server.

4. Hubungan persistent juga mendukung request yang di ‘pipeline’, yaitu client mengirimkan beberapa request sekaligus tanpa menunggu response selesai datang dari server.
5. Server yang menerima request yang di ‘pipeline’ harus memberikan jawaban sesuai urutan request.

Keuntungan menggunakan name-based virtual host adalah :
- Mudah dikonfigurasi.
- Tidak membutuhkan tambahan baik software maupun hardware.

Kelemahan menggunakan name-based virtual host adalah :
- Klien harus support protokol http/1.1

a. Network Address Translation (NAT)

  Network Address Translation (NAT) adalah suatu metode yang mengijinkan client yang tidak mempunyai IP non-routable dapat koneksi ke Internet.Sebuah router yang dikonfigurasi menggunakan NAT paling sedikit mempunyai satu interface untuk koneksi ke Internet dan satu interface juga ke Local Area Network (LAN). Ketika suatu paket meninggalkan LAN, NAT menerjemahkan IP address non-routable menjadi IP address yang valid, begitupula sebaliknya apabila ada paket yang memasuki LAN, NAT akan menerjemahkan IP address valid dan routable menjadi IP address yang non-routable.

b. Overload

  Overload digunakan pada router pada saat anda menginginkan untuk menghemat IP address. Overload mengijinkan router untuk menggunakan IP address yang sama untuk beberapa local address. Router mentranslasikan sebuah packet dari host A (192.168.1.94) ke IP address yang valid (203.102.2.2) pada port 1723, dan router juga mentranslasikan sebuah packet dari host B (192.168.1.95) ke IP address yang valid (203.102.2.3) pada port 1024.

Pengalamatan IP dan Subnet Mask (Part 2)


II. Cara Memperoleh Alamat IP (Statis dan Dinamis)

  IP Static adalah ip yang dapat disetting sendiri sehingga alamatnya tetap atau tidak berubah- ubah.
  IP dinamis yaitu IP yang didapatkan oleh computer/router lain dari sistem DHCP nya, IP yang didapatkan oleh PC ini bisa berubah-ubah.

KONFIGURASI IP STATIK DAN DINAMIS

1. Klik Start - Control Panel - Network and Internet - Network and Sharing Center - Change Adapter Setting
2. Pilih Network Connection di Local Area Network dan klik kanan lalu pilih properties
3. Pada pilihan  This Connection uses the following items pilih Internet Protocol (TCP/ IP)
4. Klik Properties
5. Jika ingin menggunakan  alamat IP Dinamis, pada General tab pilih “Obtain an IP address automatically”. Setelah itu klik OK.
Tetapi jika ingin menggunakan alamat IP Static pada General tab pilih “Use the Following IP address”
6. Pada TextBox masukkan alamat IP Static
7. Setelah itu tekan tombol tab pada keyboard, itu membuat Subnet Mask terisi secara otomatis
8. Terakhir klik OK
9. Click Start, Run, sampai keluar kotak dialog RUN, dan ketikkan CMD, click OK
10. Di kotak dialog CMD, ketikkan : ipconfig untuk melihat IP anddres anda.
11. Lakukan test ping koneksi dengan computer yang lainnya. Jika sudah terhubung maka akan mendapat pesan reply

Pengalamatan IP dan Subnet Mask (Part 1)

Pengalamatan IP dan Subnet Mask

I.    MACAM-MACAM ALAMAT IP (IP PUBLIC, IP PRIVAT, IP UNICAST, BROADCAST, MULTICAST)

  IP Address adalah nomor unik yang ada pada computer yang bisa berguna untuk menghubungkan banyak computer dalam jaringan sehingga dapat bertukar data maupun fasilitas yang dimiliki antar komputer tersebut.

1. IP Public

  IP Public adalah IP address yang digunakan untuk lingkup internet, host yang menggunakan IP public dapat diakses oleh seluruh user yang tergabung diinternet baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui proxy/NAT.
Alamat IP Pubic, dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Alamat IP Public Static artinya, alamat yang tidak dapat berubah dan digunakan terutama untuk hosting halaman web atau layanan di internet.
2. Alamat IP Public Dinamis, yaitu dipilih dari sebuah pool yang tersedia pada alamat dan perubahan masing-masing terjadi satu kali untuk menghubungkan ke internet.

Kelebihan :
Dapat dikenali dalam Internet dengan mudah, sebab langsung terhubung dengan Internet tanpa perlu membutuhkan proxy tertentu, server khusus, atau ditranslasikan leewat NAT.

Kekurangan :
- Tingkat security yang lemah dan rentan diserang hacker, sebab IP ini akan diberikan sebagai alamat umum dan langsung terhubung ke Internet.
- Biaya registrasi yang mahal, sebab merupakan alamat IP eksternal dan seperti kita tahu bahwa IP eksternal atau public sangat terbatas ketersediannya.

2. IP Private

  IP Private adalah IP address yang digunkan untuk lingkup intranet, host yang menggunakan IP Private hanya bisa diakses di lingkup intranet saja. Berikut ruang alamat IP untuk jaringan pribadi (jaringan lokal) :

Kelas A : 10.0.0.0 – 10.255.255.255 (Total Addresses: 16,777,216)
Kelas B : 172.16.0.0 – 172.31.255.255 (Total Addresses: 1,048,576)
Kelas C : 192.168.0.0 – 192.168.255.255 (Total Addresses: 65,536)
Kelas  D :   224.0.0.0 – 239.255.255.255 (Multitasking)
Kelas  E :   240.0.0.0 – 255.255.255.255 (Eksperimen)

Kelebihan :
Mengurangi biaya registrasi alamat IP, dengan cara membiarkan para pelanggan memakai alamat IP yang tidak terdaftar secara internal melalui suatu terjemahan ke sejumlah kecil alamat IP yang terdaftar secara eksternal.

Kekurangan :
Tidak dapat terkoneksi dengan internet tanpa menggunakan proxy server khusus, dan perlu ditranslasikan dengan NAT (Network Address Translator).

3. IP Unicast
 
  Alamat unicast merupakan alamat IP yang digunakan oleh host-host yang terhubung dalam suatu jaringan. Karakteristik alamat ini adalah untuk berkomunikasi satu titik dengan satu titik (one-to-one).
Alamat IP publik dan IP privat merupakan alamat unicast. Dan jika dihubungkan dengan kelas IP, maka alamat unicast meliputi alamat IP kelas A, B, dan C.

4. IP Broadcast

  Alamat broadcast merupakan alamat IP yang digunakan untuk mengirim atau bisa disebut meneruskan paket data (karena hanya dapat menjadi tujuan, bukan sumber paket data) ke semua host dalam jaringan yang satu NetID dengan alamat broadcast tersebut (one-to-everyone).

Ada beberapa jenis alamat broadcast:
- Network Broadcast: yaitu alamat broadcast untuk suatu jaringan yang menggunakan alamat IP berdasarkan kelas (classful). Contoh: Pada jaringan yang menggunakan alamat 172.16.0.0/16, maka alamat broadcastnya adalah 172.16.255.255.

- Subnet Broadcast: yaitu alamat broadcast untuk jaringan yang menggunakan alamat IP tidak berdasarkan kelas (classless) atau menggunakn subnet mask. Contoh: Pada jaringan yang menggunkan alamat 172.16.77.0/24, maka alamat broadcastnya adalah 172.16.77.255.

- Limited Broadcast: yaitu alamat broadcast yang diset 255.255.255.255 pada jaringan lokal dan tidak diteruskan ke luar oleh router.

5. IP Multicast
 
  Alamat multicast merupakan alamat IP yang digunakan untuk mengirim paket data ke banyak penerima dalam satu transmisi (one-to-many). Para penerima ini dapat berasal dari berbagai segmen jaringan yang berbeda yang terhubung melalui router dan hanya yang menginginkan paket data tersebut.

Internet dan ISP (Part 4)


IV. Kabel Pasangan Terjalin (Twisted Pair)

Kabel UTP dan STP

  Kabel Twisted pair (pasangan berpilin) adalah sebuah bentuk kabel di mana dua konduktor digabungkan dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan interferensi elektromagnetik dari luar seperti radiasi elektromagnetik dari kabel unshielded twisted pair (UTP) cables, dan crosstalk di antara pasangan kabel yang berdekatan.

UTP (Unshielded twisted-pair)

  Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam jaringan lokal (LAN), karena memang harganya yang rendah, fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus.

Kabel UTP memiliki impendansi kira-kira 100 Ohm dan tersedia dalam beberapa kategori yang ditentukan dari kemampuan transmisi data yang dimilikinya seperti tertulis dalam tabel berikut :

Kategori : Kegunaan
- Category 1 (Cat1) : Kualitas suara analog
- Category 2 (Cat2) : Transmisi suara digital hingga 4 megabit per detik
- Category 3 (Cat3) : Transmisi data digital hingga 10 megabit per detik
- Category 4 (Cat4) : Transmisi data digital hingga 16 megabit per detik
- Category 5 (Cat5) : Transmisi data digital hingga 100 megabit per detik
- Enhanced Category 5 (Cat5e) : Transmisi data digital hingga 250 megabit per detik
- Category 6 (Cat6) : -----------
- Category 7 (Cat7) : -----------

Di antara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5 (Cat5e) dan Category 5 (Cat5) merupakan kabel UTP yang paling populer yang banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi Ethernet.
Keterangan :

1. Kategori 1

  Kabel UTP Category 1 (Cat1) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi terendah, yang didesain untuk mendukung komunikasi suara analog saja.
Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat1 membuatnya kurang sesuai untuk digunakan sebagai kabel untuk mentransmisikan data digital di dalam jaringan komputer, dan karena itulah tidak pernah digunakan untuk tujuan tersebut.

2. Kategori 2

  Kabel UTP Category 2 (Cat2) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 1 (Cat1), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara digital.
Kabel ini dapat mentransmisikan data hingga 4 megabit per detik. Seringnya, kabel ini digunakan untuk menghubungkan node-node dalam jaringan dengan teknologi Token Ringdari IBM. Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat2 kurang cocok jika digunakan sebagai kabel jaringan masa kini.

3. Kategori 3

  Kabel UTP Category 3 (Cat3) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 2 (Cat2), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara pada kecepatan hingga 10 megabit per detik.
Cat3 merupakan kabel yang memiliki kemampuan terendah (jika dilihat dari perkembangan teknologi Ethernet), karena memang hanya mendukung jaringan 10BaseT saja. Seringnya, kabel jenis ini digunakan oleh jaringan IBM Token Ring yang berkecepatan 4 megabit per detik, sebagai pengganti Cat2.

4. Pengkabelan UTP Category 5 Crossover

  Dalam menghubungkan jaringan Ethernet dengan menggunakan kabel UTP Category 5, terdapat dua strategi pengabelan, yakni :

a. Kabel Crossover digunakan untuk menghubungkan dua perangkat yang sama (NIC dengan NIC lainnya, hub dengan hub yang lainnya dan lain-lain).
b. Kabel Straight-through digunakan untuk menghubungkan NIC dengan hub atau NIC dengan switch.

STP (Shielded twisted pair)

  Shielded twisted pair atau STP adalah kabel pasangan berpilin yang memiliki perlindungan dari logam untuk melindungi kabel dari intereferensi elektromagnetik luar.